Sabtu, 26 Oktober 2013

BDK Balikpapan ( Bagian I )

BDK Balikpapan. Inilah tempat kita sekarang menuntut ilmu, belajar demi meraih cita dan mimpi kita. Belajar dari pagi hingga sore sudah menjadi keseharian kita sekarang. Di BDK Balikpapan inilah berbagai aktivitas dilakukan, dari pegawai hingga para mahasiswa, mulai dari kegiatan belajar mengajar hingga olahraga. Disini kami akan membahas beberapa tempat di BDK Balikpapan, berikut pembahasannya :


Senin, 14 Oktober 2013

Sejarah Bea Cukai

Bea dan Cukai (selanjutnya kita sebut Bea Cukai) merupakan institusi global yang hampir semua negara di dunia memilikinya. Bea Cukai merupakan perangkat negara “konvensional” seperti halnya kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ataupun angkatan bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang masa sejarah negara itu sendiri.
Istilah paling populer untuk Bea Cukai di dunia adalah Customs (bahasa Inggris) dan Douane (bahasa Perancis). Istilah customs muncul merujuk pada kegiatan pemungutan biaya atas barang-barang dagang yang masuk dan keluar daratan Inggris pada zaman dahulu. Karena pungutan itu telah menjadi semacam “kebiasaan” maka istilah customs-lah yang muncul. Sedangkan istilah douane berasal dari bahasa Persia, divan, yang artinya register, atau orang yang memegang register. Kedua istilah ini kemudian mempengaruhi istilah-istilah untuk Bea Cukai di banyak negara.


Senin, 07 Oktober 2013

Profil BDK Balikpapan

Balai Diklat Keuangan Balikpapan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan Dan pelatihan Keuangan, adalah unit pelaksana teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Balai Diklat Keuangan Balikpapan merupakan satuan kerja untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang bertugas untuk membina, mengkoordinasikan, dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan keuangan. 

Balai Diklat Keuangan Balikpapan resmi dibentuk pada tahun 1992, dengan total pegawai saat itu hanya berjumlah 4 orang termasuk Kepala Balai. Jumlah pegawai ini terus bertambah seiring dengan kebutuhan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang semakin meningkat.